Dalam upaya meningkatkan pendapatan petani, beberapa upaya telah dilakukan oleh LKM-A Pincuran Bonjo, salah satunya adalah dengan membentuk unit-unit usaha. Unit-unit usaha tersebut terdiri dari unit P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya) Baliak Mayang merupakan pusat pelatihan bagi petani dengan narasumber nya berasal dari petani-petani yang sudah ahli dibidangnya, mendatangkan narasumber dari instasi terkait dan narasumber dari pakar-pakar dibidang pertanian.
Sebagai penyedia kebutuhan pertanian, LKM-A Pincuran Bonjo juga telah membentuk unit Kios Saprodi yang menjual kebutuhan sarana produksi bagi petani. Dengan adanya kios saprodi ini, petani tidak perlu lagi jauh-jauh ke pasar untuk membeli kebutuhan pertaniannya seperti bibit, peralatan pertanian lainnya.
LKM-A Pincuran Bonjo juga membentuk unit pupuk organik mempermudah petani khususnya petani sayuran untuk memperoleh pupuk organik. Guna untuk memperoleh modal usaha petani juga tidak lagi mengalami kesulitan, dengan bermodalkan kejujuran dan satu lembar surat perjanjian, petani sudah dapat memperoleh modal usahanya tanpa prosedur berbelit-belit.
Saat ini LKMA Pincuran Bonjo telah dapat memberikan pinjaman atau pembiayaan kepada anggota sebesar Rp. 20.000.000 per orang tanpa ronggohan, Alhamdulillah dengan adanya kejujuran anggota dan rasa memiliki demi kepentingan bersama, tingkat pengembalian pinjaman mendekati angka 100%.
Begitu juga dalam hal pemasaran hasil pertanian, LKM-A Pincuran Bonjo juga membentuk unit pemasaran yang lebih dikenal dengan Sub Terminal Agribisnis (STA). Hasil pertanian anggota dikumpulkan di STA kemudian hasil ini dijual untuk memenuhi kebutuhan lokal Kota Payakumbuh, Bukittinggi dan propinsi tetangga. Dalam hal mutu sangat dijaga, dengan kualitas mutu yang baik, tingkat kepercayaan pedagang yang membeli hasil pertanian ke STA akan menjadi tinggi, ini terbukti dengan hasil produksi setiap harinya selalu laku terjual dengan harga lebih tinggi.
Dengan mata rantai kelembagaan; Petani dengan Gapoktannya sebagai produsen, P4S sebagai tempat menimba ilmu petani, LKMA sebagai pemodal, Kios Saprodi sebagai penyedia sarana produksi pertanian, dan STA sebagai tempat pemasaran pada LKM-A Pincuran Bonjo diharapkan dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi petani. Kedepan mata rantai ini dapat lebih kokoh lagi demi mencapai cita-cita petani yang sejahtera. Amiinn
Saat ini LKMA Pincuran Bonjo telah dapat memberikan pinjaman atau pembiayaan kepada anggota sebesar Rp. 20.000.000 per orang tanpa ronggohan, Alhamdulillah dengan adanya kejujuran anggota dan rasa memiliki demi kepentingan bersama, tingkat pengembalian pinjaman mendekati angka 100%.
Begitu juga dalam hal pemasaran hasil pertanian, LKM-A Pincuran Bonjo juga membentuk unit pemasaran yang lebih dikenal dengan Sub Terminal Agribisnis (STA). Hasil pertanian anggota dikumpulkan di STA kemudian hasil ini dijual untuk memenuhi kebutuhan lokal Kota Payakumbuh, Bukittinggi dan propinsi tetangga. Dalam hal mutu sangat dijaga, dengan kualitas mutu yang baik, tingkat kepercayaan pedagang yang membeli hasil pertanian ke STA akan menjadi tinggi, ini terbukti dengan hasil produksi setiap harinya selalu laku terjual dengan harga lebih tinggi.
Dengan mata rantai kelembagaan; Petani dengan Gapoktannya sebagai produsen, P4S sebagai tempat menimba ilmu petani, LKMA sebagai pemodal, Kios Saprodi sebagai penyedia sarana produksi pertanian, dan STA sebagai tempat pemasaran pada LKM-A Pincuran Bonjo diharapkan dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi petani. Kedepan mata rantai ini dapat lebih kokoh lagi demi mencapai cita-cita petani yang sejahtera. Amiinn
0 komentar:
Post a Comment
Anda bisa berkomentar disini dan jika anda tidak mempunyai account, anda bisa memilih Anonymous